JAKARTA – Walaupun Front Pembela Islam (FPI) dihujani cercaan para penghujat di sana-sini, ramai-ramai dikebiri media sekuler secara tidak fair, mendapat gonggongan dari anjing Jaringan Islam Liberal (JIL) atau lebih tepatnya Jaringan Iblis Laknatullah, toh FPI tidak sendiri.
Berbagai dukungan dan simpati terhadap mujahid FPI terus mengalir dari kaum muslimin, baik secara terang-terangan, maupun diam-diam. Sebut saja seperti Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Forum Umat Islam (FUI), GARIS, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Majelis Zikir Az-Zikra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammadiyah, hingga Forum Silaturahim Antar Pengajian (Forsap).
Dikatakan Ketua Pimpinan Pusat Forum Silaturahim antar Pengajian (PP FORSAP), Hj. Nurdiati Akma, kaum ibu dari majelis taklim tahu betul perjuangan FPI. “Terus terang, kami sakit hati dengan aksi mereka yang mengatasnamakan Gerakan Indonesiadi Damai Tanpa FPI di Bunderan HI. Mereka yang mencerca Habib Rizieq dan FPI adalah mereka yang tidak tahu persoalan. Kami majelis taklim kaum ibu tahu betul sepak terjang FPI," kata Nurdiati Akma yang juga Dewan Pakar PP Aisyiah, organisasi muslimah underbouw Muhammadiyah.
Jujur, kaum ibu majelis taklim merasa nyaman dengan kehadiran FPI yang selama ini menjaga harga diri dan membela kehormatan kaum muslimin yang selalu diinjak-injak oleh mereka yang tidak suka dengan dakwah Islam.
Sebagai contoh, ia pernah melaporkan kasus anak yang direbut oleh orang tua yang beragama Kristen kepada FPI. “Saya lihat perjuangan FPI sudah bagus, mau membantu dengan ikhlas persoalan umat Islam tanpa diminta biaya. Seharusnya sebagai umat Islam bangga dan mensupport FPI,” tukas Nurdiati.
Tak dipungkiri, sebagian ibu-ibu yang jarang ikut pengajian, tidak memperoleh informasi secara utuh tentang FPI. Selama ini mereka termakan oleh pemberitaan media massa yang tidak fair alias tak berimbang terkait keberadaan FPI. “Itulah sebabnya, dalam setiap taklim kaum ibu, saya luruskan informasi tentang FPI yang selalu dikabarkan miring.”
Nurdiati menjelaskan lebih jauh, tentara dan polisi saja berterima kasih pada FPI, karena dengan keberaniannya, memberi peringatan kepada pengusaha tempat hiburan malam, lebih tepatnya tempat maksiat, mulai dari perjudian, tempat pelacuran, hingga membendung berbagai aliran sesat di Tanah Air. Ketika tentara tidak bisa berbuat, FPI lah yang turun menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. “Kita saja tidak berani melakukan itu,” kata Nurdiati yang juga
Diakuinya, ada pihak yang secara organisasi, sepertinya tidak mendukung FPI. Padahal, mereka diam-diam mendukung FPI. Muhammadiyah misalnya. Ketua Umum PP Muhammadiyah pun mendukung FPI. Kata Pak Din, segala sesuatu harus ditempatkan pada porsinya. “Saya melihat, pengebirian terhadap FPI, tak lain adalah sebuah pengalihan isu.”
Buat Surat Dukungan FPI
Nurdiati mengimbau, agar FPI mau datang ke Komnas HAM, setiap kali dizalimi. Ia teringat ucapan anggota Komnas HAM yang masih lurus, Saharudin Daming yang mengatakan, seharusnya umat Islam yang teraniaya sering-sering mendatangi Komnas HAM. Mengingat, mereka yang mengadu ke Komnas HAM adalah kelompok yang justru menciderai dan melukai umat Islam. Yang terzalimi malah tidak datang.
Nurdiati ingin berbagi cerita, dulu ketika umat Islam memperjuangkan UU Pornografi, sebuah departemen yang melayani surat yang masuk mengenai protes dan usulan dari masyarakat, justru datang dari kalangan atau kelompok yang tidak suka dengan Islam. Mereka secara berbondong-bondong membuat surat penolakan terhadap UU Pornografi. Lalu, seorang teman meminta agar umat Islam membuat hal yang sama.
“Sejak itu, saya menginstruksikan kepada kaum ibu di seluruh majelis taklim yang ada untuk membuat surat dukungan terhadap UU Pornografi. Jadi kita harus berinisiatif, saling banyak-banyakan membuat surat dukungan terhadap persoalan yang menyangkut kepentingan umat Islam,” ungkap Nurdiati berharap.
Begitu juga dengan FPI, Nurdiati meminta kepada kaum ibu di seluruh majelis taklim agar mendukung perjuangan FPI yang saat ini terus dikambinghitamkan. Sesungguhnya orang kafir dan kaum munafik selamanya tidak akan senang pada Islam.
Sudah sunnatullah, setiap perjuangan menegakkan kebenaran dan memerangi kebatilan, akan selalu berhadapan dengan penentangnya yang keras, seperti halnya Rasulullah Saw menyampaikan risalah Islam ketika itu. Dibutuhkan kesabaran, strategi, doa dan pengorbanan. FPI tidak sendiri, Allah dan kaum muslimin kan selalu bersamamu. (Desastian/voa-islam)
0 Komentar untuk "FPI Banjir Dukungan, Kini Majelis Taklim pun Turut Mendukung FPI"